Mobilitas dan kemampuan untuk menjalankan game-game berkualitas dalam genggaman memang menjadi salah satu pesona smartphone di mata para gamer saat ini, terutama yang berbasiskan sistem operasi Android dan iOS. Perkembangan spesifikasi perangkat keras yang kian mumpuni mendukung fungsi multimedia yang satu ini, bahkan cukup untuk menjadikan perangkat smartphone Anda sebagai “handheld” multifungsi yang memuat game dari beragam genre dan tingkat kesulitan. Namun terlepas dari tren yang kian kompleks ini, casual gaming masih menjadi kekuatan utama, sekaligus tumbuh menjadi identitas yang tidak terpisahkan darinya. Kehadiran Temple Run semakin mempertegas hal tersebut.
Tampil sebagai sebuah fenomena di dunia mobile gaming, Temple Run sebenarnya menawarkan sebuah konsep yang sederhana – on-rails running game yang tidak lagi asing di industri. Beberapa game tercatat pernah mencapai kesuksesan dengan tipikal permainan yang sama, salah satunya adalah Pepsiman. Keputusan untuk merilisnya sebagai sebuah game casual untuk smartphone menjadi keputusan terbaik. Bagaimana tidak? Sederhana, fun, dan adiktif, Temple Run juga menyediakan segudang alasan yang membuat replayabilitynya tidak dapat diganggu gugat – dari keinginan untuk mendapatkan ragam upgrade hingga sekedar berkompetisi skor dengan gamer yang lain secara online. Kesuksesan inilah yang akhirnya mendorong Imangi Studios untuk menelurkan sang serial lanjutan – Temple Run.
Setelah berhasil mendulang sukses yang luar biasa di kemunculan awalnya di Apple iOS terlebih dahulu dengan jutaan unduhan hanya dalam hitungan hari, Temple Run 2 akhirnya didistribusikan secara gratis untuk Android lewat Google Play. Hal baru apa saja yang ia tawarkan?
Perombakan Visualisasi yang Lebih Mumpuni
Apalah arti sebuah rilis baru jika ia tidak mampu menawarkan beberapa penyempurnaan dari elemen permainan yang ditawarkan sebelumnya, tidak terkecuali dengan Temple Run 2 yang satu ini. Tidak lagi hanya sekedar menawarkan gameplay sebagai nilai jual utama, Imangi Studios juga memperbaiki beberapa hal esensial termasuk visualisasi yang ia usung. Seolah ingin menyesuaikan diri dengan kualitas grafis sebagian besar game mobile saat ini, ia datang dengan detail yang lebih baik dan halus, jauh dibandingkan dengan seri sebelumnya. Anda bisa memastikan mata Anda termanjakan selama menikmati game ini. Tidak hanya sekedar menawarkan perombakan visualisasi, Imangi Studios juga membangun sebuah dunia yang “baru”, sebuah kuil dan rintangan yang berbeda. Bagaimana jika Anda menggunakan perangkat Android yang sudah cukup “berumur”? Tenang saja, Imangi juga menyediakan tiga pilihan kualitas grafis untuk membantu Anda mendapatkan kualitas gameplay yang paling nyaman.
Inti Gameplay Sama – Rintangan yang Lebih Bervariasi
Inti permainan yang ditawarkan oleh Temple Run 2 sayangnya, tidak banyak berbeda dengan gameplay seri pertamanya. Sebagai sebuah game on-rail running, Anda hanya perlu memastikan sang karakter utama untuk mendapatkan koin dan poin setinggi mungkin, sembari memastikan diri untuk tidak terperangkap oleh salah satu jebakan yang ada. Berbeda dengan seri pertamanya, rintangan yang ditawarkan kini jauh lebih beragam. Anda kini tidak lagi berhadapan dengan sekedar pohon, batu, dan api, tetapi juga air terjun, bola dengan paku, hingga lompatan jurang yang dalam. Salah satu yang cukup menarik adalah penempatan dan desain dunia barunya yang boleh dibilang, akan dengan mudah membuat Anda bingung. Namun tenang saja, Anda kini bisa bereaksi dengan lebih cepat dan tepat berkat improvement yang membuat Temple Run 2 ini terasa jauh lebih responsif.Berlari, berlari, melompat, dan berlari kembali memang menjadi inti gameplay dari Temple Run selama ini. Terlepas dari fun yang mungkin ia tawarkan, konsep seperti ini memang rentan menimbulkan atmosfer monoton yang sangat kental. Untuk memperbaiki hal ini, Imangi menyuntikkan sebuah variasi gameplay untuk seri keduanya. Tidak lagi sekedar berlari, Anda kini juga akan dituntut untuk mengendalikan sebuah pengangkut tambang, namun tetap dengan konsep yang sama. Hadir dengan jalan bercabang dan penuh lubang, Anda akan dihadapkan pada gameplay yang menuntut Anda untuk berpikir dan mengambil keputusan lebih cepat, dibandingkan selama Anda berlari. Salah langkah sedikit saja, maka petualangan Anda mencari poin tertinggi akan langsung berakhir.
Lantas untuk apa semua koin ini? Sama seperti seri pendahulunya, Anda dapat menggunakan koin ini untuk membeli beragam macam upgrade untuk membuat perlarian Anda menjadi jauh lebih mudah, dari memperpanjang durasi beberapa macam power up yang bisa didapatkan sepanjang permainan hingga membeli karakter baru. Untuk urusan yang terakhir ini, Imangi membuatnya lebih “kompleks”. Karakter baru tidak hanya dimunculkan sekedar untuk memunculkan variasi, tetapi juga untuk membuka kemampuan spesifik tertentu. Benar sekali, setiap karakter kini dapat mengaktifkan kemampuan tertentu tanpa harus mendapatkan power up-nya terlebih dahulu. Mendapatkan koin dalam jumlah yang cukup dan memenuhi bar di sebelah kiri atas, maka Anda mengaktifkannya secara langsung dengan melakukan tap dua kali pada layar smartphone Android Anda.
Bagaimana jika Anda tidak memiliki waktu untuk memainkan game ini berulang kali namun tetap berkeinginan untuk mendapatkan skor tinggi dan mengalahkan teman-teman sejawat Anda yang lain? Tenang saja, Temple Run 2 mengusung konsep freemium yang memungkinkan Anda untuk membeli updgrade dan item tertentu dengan menggunakan uang nyata.
Kesimpulan
Walaupun tidak menawarkan inovasi yang signifikan di sisi gameplay untuk Temple Run 2, Imangi tetap harus diakui berhasil menciptakan sebuah seri yang jauh lebih sempurna, bervariasi, dan tentu saja adiktif. Visualisasi yang lebih halus dengan detail yang pantas untuk diacungi jempol tentu saja menjadi nilai tambah tersendiri. Apalagi ia dihadirkan cukup adaptif untuk menyesuaikan beragam perangkat keras Android yang ditawarkan di pasaran saat ini, dengan menawarkan tiga alternatif kualitas grafis yang dapat dipilih. Kehadiran level kereta tambang dan gameplay yang dirasakan lebih responsif membuat Temple Run 2 tentu saja hadir lebih unik.
Tidak ada yang bisa dituntut dari sebuah casual game, selain kebutuhan untuk mendapatkan pengalaman menyenangkan, seru, dan adiktif, tidak hanya untuk sekedar menghabiskan waktu, tetapi juga untuk tujuan yang lebih ambisius – seperti berkompetisi dengan teman yang lain. Semua hal yang kembali berhasil ditawarkan oleh Imangi lewat Temple Run 2.
Sumber : [ http://jagatplay.com ]
0 Response to "Game review : Temple Run 2 - fitur lebih variatif, efek 3D semakin nyata"